Sebelum berbicara mengenai telur asin, ada baiknya kita bahas dulu tentang telur secara umum, manfaat, dan kandungan gizinya.
1.Telur dan Bagiannya
Secara fisik telur terdiri dari empat bagian yaitu : cangkang / kulit luar (shell)yang berfungsi melindungi bagian dalam telur; lapisan selaput (membrane shell)berfungsi menghalangi bakteri masuk kedalam telur; putih telur (egg white);dan kuning telur (yolk).
2.Kandungan gizi
Sebagai bahan pangan, telur mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kecuali vitamin C dan K. Kuning telur mengandung 16% protein dan 32-35% lemak, tergantung dari jenis ternaknya. Kandungan lemak dalam kuning telur terdiri dari: 66% trigliserida, 28% phospolipid dan 5% kolesterol. sedangkan putih telur / albumin mengandung 78% air, 10,50% protein dan hanya 0,03% lemak lipid.
Nah, saatnya kita bahas mengenai si "TELUR ASIN".
Sesuai namanya, telur asin tentu berasa asin. Rasa asin ini berasal dari garam dapur (NaCl). Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Selain lebih awet, telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa.
Harga yang terjangkau, bergizi dan praktis karena jika dikonsumsi tak perlu memasaknya lagi merupakan alasan sebagaian orang memanfaatkan telur asin sebagai lauk. Meskipun harga kebutuhan pokok melambung tinggi, telur asin menjadi salah satu alternatif lauk tanpa harus kekurangan asupan zat gizi.
Telur yang diasinkan bersifat stabil, artinya dapat disimpan lama tanpa mengalami proses kerusakan. Telur asin yang baik akan bebas dari rasa amis, pahit, bau amoniak, bau busuk, serta rasa dan bau lainnya yang tidak diharapkan.
Namun, menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan, asupan garam yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah sehingga dapat terjadi Hipertensi. Jadi kesimpulannya, meskipun telur asin dapat dijadikan lauk penambah selera makan, tetap saja kita harus bijak dalam mengkonsumsinya untuk menghindari kelebihan kadar garam.
1.Telur dan Bagiannya
Secara fisik telur terdiri dari empat bagian yaitu : cangkang / kulit luar (shell)yang berfungsi melindungi bagian dalam telur; lapisan selaput (membrane shell)berfungsi menghalangi bakteri masuk kedalam telur; putih telur (egg white);dan kuning telur (yolk).
2.Kandungan gizi
Sebagai bahan pangan, telur mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kecuali vitamin C dan K. Kuning telur mengandung 16% protein dan 32-35% lemak, tergantung dari jenis ternaknya. Kandungan lemak dalam kuning telur terdiri dari: 66% trigliserida, 28% phospolipid dan 5% kolesterol. sedangkan putih telur / albumin mengandung 78% air, 10,50% protein dan hanya 0,03% lemak lipid.
Nah, saatnya kita bahas mengenai si "TELUR ASIN".
Sesuai namanya, telur asin tentu berasa asin. Rasa asin ini berasal dari garam dapur (NaCl). Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Selain lebih awet, telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa.
Harga yang terjangkau, bergizi dan praktis karena jika dikonsumsi tak perlu memasaknya lagi merupakan alasan sebagaian orang memanfaatkan telur asin sebagai lauk. Meskipun harga kebutuhan pokok melambung tinggi, telur asin menjadi salah satu alternatif lauk tanpa harus kekurangan asupan zat gizi.
Telur yang diasinkan bersifat stabil, artinya dapat disimpan lama tanpa mengalami proses kerusakan. Telur asin yang baik akan bebas dari rasa amis, pahit, bau amoniak, bau busuk, serta rasa dan bau lainnya yang tidak diharapkan.
Namun, menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan, asupan garam yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah sehingga dapat terjadi Hipertensi. Jadi kesimpulannya, meskipun telur asin dapat dijadikan lauk penambah selera makan, tetap saja kita harus bijak dalam mengkonsumsinya untuk menghindari kelebihan kadar garam.
w4h..... itu makanan khasx OrNg Pilang Gresik Ya....
H333 (just tomat tuzzz)